MUNGKINKAH NILAI-NILAI BUDAYA HIDUP SUKU MONI BERSINAR KEMBALI..?
Pendahuluan
Nilai-nilai Budaya suku moni sudah semaking hilang. Generasi kita sekarang sudah melupakan Nilai-nilai ! orang suku moni bisa memenuhi Ekonomi keluarga!
bagimana ketaatan serta kepercayaan Suku moni kepada Aigasonowi (sang pencipta), !
bagimana rasa sosial suku moni antara satu dengan lain dalam komunitas Suku moni dan suku moni dengan suku-suku tetangga, kemudian bagimana rasa sosial itu di nyatakan dengan pentatang, Semua ini telah hilang.
Hilangnya Nilai-nilai Berharga itu terjadi tahun ke tahun, ketika suku moni di perhadapkan dengan nilai budaya yang datang dari luar. Nilai-nilai dari luar itu datang dan pempengaruhi suku moni dalam menerapkan kehidupan sosial, budaya dan Agama, kehidupan Ekonomi, penegakan Hukum dan kehadilan.
Buku ini sengaja kami persembahkan kepada Generasi muda suku moni Agar kembali melihat bagimana perubahan- perubahaan dari Tahun ke tahun itu terjadi.
Perubahan nilai-nilai itu di kemukakan dalam beberapa topik, yaitu:
-BAB I Membahas topik, tentang Nilai-nilai kehidupan suku moni, yaitu kehidupan sosial budaya Agama Asli, kehudupan politik sebelum injil dan pemerinta belanda Tahun 1940.
BAB II Akan membahas pengaruh masuk-nya injil dan pemerintah belanda Tahun 1941-1943 Terhadap kehidupan sosial budaya dan Agama, kehudupan politik dan penegakan Hukum dan kehadilan.
BAB III Membahas perkembahan penghancuran budaya Asli suku moni, di bahwa pemerintahan tentara jepan Tahun 1943-1945.
BAB lV Menguraikan tentang perkembangan budaya Asli suku moni di bahwa pemerintahan belanda Tahun 1948- Tahun 1862 dalam ke hudupan sosial ini budaya dan Agama, kehudupan politik dan menegakan Hukum dan kehadilan.
BAB V Ini akan mengulas tentang perkembangan nilai-Nilai Budaya Suku moni di Bahwa pemerintahan UNTEAN Dari 1 oktober 1862-1mei 1963.
BAB VI pengulas tentang perubahan dan menghancur -hancuran Budaya Asli suku moni di bahwa pemerintahan Di bahwa Ri mulai 1 mei 1963 - 1969 desember 2022.
BAB VII Mengemukakan tentang renungan terhadap generasi sekarang dan akan datang.
Melihat kondisi perubahan perubahan itu, menulis merasa terbeban dan perinisiatif untuk menulus dari simpanan pekirang penulis pada masa lalu, juga di dalam pemahaman masyarakat Suku moni yang lalu, sehinga Generasi suku moni yang berada dan sedang di himpit oleh pengaruh - pengaruh budaya baru ini bisa membaca dan bernungan kembali tentang bagimana nilai-nilai budaya Asli sebelom perubahan - perubahan itu terjadi.
PENGANTAR PROFIL SUKU MONI
Asal usul suku moni
Asal usul masyrakat papua papua barat berasal dari MBUMUMBABA di daerah SKYMBUKH VALEY-HIGHLAND PROVINCE-PNG. Dengan pola hidup NOMADEN sekelompok orang MBUMUMBABA Berjalan ke arah barat pulau papua. Tibalah mereka di MATAM, kemudia berkembang ke ubrub- Oksibil- Abmisibil dan tibah du lembah Balim dan menerap di Goa besar Basema. Bereka bernana biak di Goa besar itu, hingga pada tahun suatu saat menyebar ke arah barat.
Sejarah asal usul suku moni di turunkan dari Generasi ke Generasi, Bahwa suku moni ini datang dari lembah balim ke lembah kemandoga itu kurang lebih 900 Tahun lalu, kira - kira di tahun 1100. Cerita orang suku moni bahwa nasib Hidup cucu penulis buku ini akan menderita, karna tidak Tuhu berkebun dan berternak, bahakan tidak tahu mengolah potensi yang di miliki-nya.
Ketika suku moni Intan jaya, mereka tidak hanya satu kelompok atau Rombongan. Ketika Pam (marga)sondegau diwitau sani wamuni tipagau kobogau Moni itu, dan seorang Nona ikuti ke 5 pam itu ikuti Sungai Besar kemabu, turung dari kepala Air sambai Tiba di sugapa joga bugate, Homeo, wandai, Mbiandoga, lembah Mbiandoga kemandoga. Suda menga mbir tempat masin-masin.
ARTI MONI
Moni Bukan suku Migani Atau sungguno tapi Dari awal datan dari mbubumbaba datang sambai Tuhan datan Tetap suku moni sambai (AIGASONIWI)Miambutu Artinya sampai Tuhan datan, dan Suku moni memiliki keteraturan Hidup dari Turung temurun. Tempat-tempat yang di diami, mereka percaya bahwa tanah itu di miliki Oleh (Aigasonowi).artinya Allah Mereka mengerti bahwa mereka di tempatkan Oleh Tuhan. Mereka hudup di sekitar kemandoga mbiandoga dugindoga dan Bukan itu saja, mereka memiliki Gunung-Gunung lembah-lembah di mana mereka mencari mata pencaharian. Masyarakat suku Moni Sekitar itu Hudup dari berkebun beternak, berburu dan bikin kebung.
Suku moni mendiami di pegunungan Tengah bagian barat, Dengan Batas-batas, yaitu: bagian timur berbatasan dengan suku mee dan Amume,bagian Barat Berbatasan dengan suku kaimana
- bagian Utara berbatasan dengan suku Dani
- bagian selatan berbatasan Suku Kamoro.
APA NILAI-NILAI BUDAYA
Suku moni memiliki nilai-nilai budaya dan identitas dari yang sangat Jelas. Berkebun,berternak, berburuh di hutan, Itu Budaya hidup suku moni, karna terlati sejak kecil.
Yang biasa nya di
lakukan
oleh suku moni adalah:
Berkebun, bikin Pagar dan tebang kayu , dulu itu pake kanpak (Wanggo- gome iwi) kanpak Asli papua lebih khususnya suku moni, dan biking pagar jangan masuk babi Hutan, mengatasi manusia dan serta tikus tidak makan di kebun.
dalamnya mereka tau bagimana memupuk tanah secara tradisional. Mereka Biking kebung dan Tanam ubih jadar ,keladi, ubih, kacan,jagun, pisan, mereka tau cara tanam.
B. Hunikebe wamunj) Juga sewaktu bulan terang dan membuat jerat tikus di tanah atu di pohon.
C. Pesta adat baru semua marga, kelurga yang kumbur dan pesta itu budaya kehidupan sehari- hari Suku moni,
PHOLOSOFI SUKU MONI
Menurut Suku moni, bahwa ke -9, yaitu Bapa penulis, orang Asin berkulit putih, berambut kasuari akan datan di Homeo. Nubuatan ini telah terjadi pada Tanggal 6 April 1841 dengan kedatangan Pdt. Walter pos dan 7 orang pengijil bersamaa rombongan pemerintaan beranda Dr. De Bruin di Homeyo. Generas ke- 9 bapa menulis, generasi ke- 10, yaitu cucu-cucu penulis buku ini. Masa Generasi ke-10 tidak tau berkebun dan berternak, sehingga hidup mereka sangat menderita.
10 (HUKUM LEBIH??HUKUM 2 (MUSA??).
Siapapun juga dia suku moni mengakui bahwa (AIGASONOWI ) (Allah pencipta) berkhta di atas langit biru, mengawasi seluruh ciptaan Nya di bumi. Mereka menaati 10 Hukum MUsa. Sebelom Alkitab di Bahwa oleh para misionaris, mereka telah mengenal dan melakukan 10 hukum seperti juga yang di tuliskan dalam Hukum Alkitab, yaitu:
1. IGI AITANE, IGIAMANE DATA TOPENDAUAME,(Hormatilah ayamu dan ibumu)
2. MENEKIWAPUAME,(Jangan membunuh)
3. Sumbama dode unuama ndata kihimbuame (jangan berdusta)
4. IGI,AITANE AMANE GE HENDA DOLE KISIGUAME ( Jangan berzinah
5. MENENOA SEGEKIDUAME ( jangan mencuri
8. AUMBAMENEMEA DUMUGU DAMAGA KIDUAME
( jangan mengingini istri orang lain)
9. AUMBA MENE I DUBUGU DAMAGA KIDUAME ( Jangan mengingini Rumah sesamamu)
10. AUMBA MENE INDO, DUMUGU DAMAGA KIDUAME (Jangan mengingini
Kebun sesama mu)
11. Aumba menege sonowi dega ini gata dumugu damaga kiduame, (jangan mengingini Harta sesama mu).
BAB I
SUKU MONI SEBELOM INJIL DAN PEMERINTAH BELANDA TAHUN 1940
1.1. KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA
- adapun sejara suku moni menurunkan bahwa suku moni datan dari lemba Baliem ( mbagimendoga)
+900 Tahun yang lalu. Bapa Kepala.suku Ruben Duwitau pernah mengatakan bahwa dia adalah Generasi ke- 10,
Sebab generasi ke-15 telah tibah dunia kiamat.
Hari kiamat yang di maksudkan disini adalah masa hidup Generasi 15, yaitu genelasi tidak akan hidup semakmur seperti budaya hidup suku moni sebelom nya berternak,bertani, berburu, dan lain-lain Guna memenui kebutuhan hidup se hari-hari.
(MONI) berarti manusia. Di sebut manusia karna mereka hidup di atas 2 telapak kaki nya sendiri dan tidak tergantung kepada Alam ataupun kepada manusia lain melaingkan mempunyai struktur kehidupan tersendiri, yaitu:
1. suku moni mempunyai tata nana sosial yang jelas
2. Suku moni mempunyai tradisih yang tersusun rapih
3. Suku moni tidak tergantung kepada siapa pun dan menciptakan suasana hudup nya sendiri
4. Suku moni membunyai ke hidupan sosial yang sangat tinggi
Suku moni adalah petani, memiliki tata nan hidup dari turun temurun dan memiliki nilai-nilai budaya serta identitas dirinya yang sangat jelas. Ia menya dari memiliki potensih yang unik Dalam Aspek intelektual, Etika moral, dan juga memiliki peradigma ke unikan dengan budaya tersendiri.hidup tidak tergantung kepada siapapun juga, hidup dari bertani, berternak, berburu dan sebagai nelayan. Suku moni menghargai sesama dan salin membantu melengapi kebutuhan, misalnya:
a. Kepalah suku Ruben duwitau yang membunyai anak babi di kontrakan kepada temanya yang tidak punya selama 5-6 Tahun. Si Bapa kepalah suku mengontrakan membair "Garam Homeo membir dengan jagani miagoni bagau Tahun 1972 , dan ia juga mengontrakan Anak babi kepada yang tidak punya
Dan Juga dan juga berbuat seperti di atas membantu memberkayakan satu sama yang lain"
b. orang sonowi dari kampun yang berbeda saling tolong menolang seperti mbiulagime, segara kekayaan mereka". sehinga keduanya menjadi orang SONOWI. Anak-anak mereka akan menjadi keluarga yang Erat saling membantu segala kebutuhan hidup mereka, misalnya:
kepala suku Ruben Duwitau
Kepala suku Julius Duwitau
Kepala suku Ogomani kundau
Kepala suku musa Igapa
Kepala suku Mbiulagime Bagau
Mereka ini suka tukar menukar uang dengan Kulit bia, uang dengan anak babi dengan kulit bia,
Selin tukar menukar, pergi ke suku dani, ndaua, wano,lamal,sampai turun temurun sambai hari ini ."
C. Masyarakat kambun satu ke kambun lain yang ada hubungang bersaudaraan ( Famili), datang dan berdansa selama beberapa hari sambil menyebut-menyebut Nama orang serta memberikan harta buat menyebut nama orang serta memberikan harta kepada orang yang di sebut namanya. Setelah beberapa waktu kemudian orang yang di berikan harta itu pergi memalasnya pula.
KEPALA SUKU RUBEN DENGAN KELUARGA BAKAR BATU SAAT MUSIM KEMALAU
Pesta burung (bakar batu burung dan kus- kus pohon) saja. Dan memberi makan kepada mereka yang datang.
KEPALA SUKU RUBEN DUWITAU DENGAN KEPALA SUKU OGOMANI KUNDAU
Bapa2x ini dari sejak kecil berteman akrab, yang
Tidak bisa sebut nama hanya memangil (Enegameo) pogoma hindia. Artinya teman terbaik, Selama hidup mereka Saling tolong menolong segala kebutuhan Hidip.
KEISTIMEWAAN HIDUP ANAK PERMPUAN DAN ANAK LAKI- LAKI
a. Bagi anak permbuan
Anak permbuan pada Umur 11 Tahun mendapat mens (datang bulang), maka ia harus memberitahukan kepada orang Tuanya Agar membuat pontok kecil yang ataupun0nya dari rumbut kering, kemudian di kawali oleh 2-3 orang selama tiga malam. Selama tiga malam itu, akan bermimpi dan melihat apa yang akan terj9adi pada di hari pendatang. Mimpi-mimpi itu seperti:
1. Melihat calon suami
2. Banyak anak
3. Istri mati atau kemuka atau suami kemuka
5. Kedua nya tua baru mati itu pun di lihat,. Awal dari (biu) itu seperti itu,
Berdasarkan mimpi itu, ia akan menunggu sampai kawain dengan laki-laki yang di lihat dalam mimpinya.
Setelah tiga malam atau berhentinya mens, pondoknya bakar dan aspnya itu pergi menuju pergi kekampung calong suami turun di atas rumah orang Tuanya lalu menghilang.semua orang tau bahwa anak permbuan nantinya akan kawin dengan anak laki laki dari orang yang membunya Rumah itu dan hal ini tidak perna salah.
Bapa perna kasih tau saya, marga sondegau di jogatapa jumamaeapa disitu ketika bapa masih kecil ke jogatapa bersama-sama dengan bapa kantu nya ,jogamogamee punya anak permbuan pertama berumur 13 Tahun (tigabalas)Tahun dia mendapat mens dan tidur di pondok selama 3 (tiga) malam dan apa yang di lihat dalam mimpi di rahasiakannya. Setelah 3 (tiga) malam pondoknya di bakar dan di saksikan oleh masyarakat setempat. Asap itu jalan menuju ke hitalipa turung di atas Rumah jusigabega ngelangagani 07 januari 1840 dan permbua itu menika dengan laki- laki itu
Berdasarkan kebiasaan dan pengalaman hidup suku moni mengenai hal ini, maka orang tua menasehatkan kepada anak permpuannya, Agar ketika mereka mengalami mens pertama harus segera memberitau kepada orang Tuanya seperti hal di atas, demi menghindarkan berzinahan dan perkawinan yang tidak wajar, agar hidup mereka tidak berandakan.
BAGI ANAK LAKI-LAKI
pada dengan kejadian yang di alami oleh anak laki-laki.pada masa puper atu 17 Tahun ke atas, orang tua membawa anaknya laiki-laki ke gunung serta membahwa babi dan memotong babi lalu masak, makan dan tidur, anak dapat bermimpi. Dalam mempi bahwa:
1. Ke sekolah dasar SD Inpres Homeo kabupaten intan jaya dan gagal
2. Calong istri ke 6
3. Melihat anak laki laki mukanya hambir sama dengan saya,
Punya kulit bia banyak,
Punya Babi peternakan 2.banyak sampai hari ini bertan.
5.Akan hudup sampai berlambut putih.
Apa yang Ruben duwitau liahat mimpi itu banyak yang telah terjadi".
Cerita di atas menjadi tolak ukur bagi suku moni di masa yang akan datan agar dapat di peratekan mulai dari hari ini.
Pernikaan terjadi Adalah Sbb:
1.si nona mengikat sehelai, pada pager laki-laki yang lajin bekerja, menundakan iya satu cintah pada nya. Laki-laki itu akan menelidiki permpuan kembali jika, nona itu rajin bekerja, maka iya akan menuruh maskwin.
2. Bilah ke duanya saling mencitai maka laki-laki membawa permpuan jika senang dengan pemuda yang rajin kerja maka ia akan membirikan anak permpuannya kepada pemuda itu.
3.orang tua permpuang jika senang dengan pemuda yang rajin kerja maka ia akan memberikan anak permpuan di piak- piak yang berhak menerima maskwinya.
4. Tukar wanita sama wanita
5.ada juga se orang sonowi menginginkan nona yang disikusikannya dengan Resiko bahwa ia harus menyapkan masikawin lebih (dua kali lipat) dari yang biasnya dan menyerakan maskawin kepad orang Tuanya.
6. Hubungan kelarga yang belom sampai pada Generasi ke -5 tidak bolehkan kawin.
NILAI DAN ATURAN MASKAWI
Maskawin di taru oleh orang Tua laki-laki dan di bantu oleh semua famili di bahwa pengawasan se orang (sonowi) kampung bersangkutan bersangkutan.jika di terima maskawi dari anak kandung permpuang, maka orang Tuanya tidak boleh ambir karna akan cepat menjadi tua dan cepat meningal.
Hal tersebut benar- benar terjadi di kalangan masyarakat suku moni sampai dengan Hari ini.
Bila di kemudian hari ibu itu melahirkan anak permpuan dan ketika ia besrkan dan kawinkan, maka maskawin Akan di ambir oleh mereka yang telah menaruh maskawin Nama - nya. Anak permpuan yang ke dua maskawin mamanya. Anak permbua yang ke dua maskawi di bagi tengah yaitu kepada Saudaranya mama dan saudaranya sendiri. Si suami akan ingat terus kepada Mereka menaruh maskawin mamanya.
PENGETAHUAN SEKSI
pada umumnya, baik laki-laki maupun permpuan tidak tau sangat merahasiakan itu kepada Anak-anak. Kita anak-anak hanya tau mama kita hamil dengan sendirinya dan melahirkan melalui pusar. Ketika jogamogame melahirkan Tahun 1733,
melihat dari jauh bahwa mama melahirkannya bukan melalui pusar melainkan melalui tempat kencing (kemuluannya). Walaupun suku moni suda mencapai umur 25 Tahun, tapi belom tau masalah seksnya:
Kk famili di kawinkan dengan seorang gadis pada usia 25 Tahun. Mereka dua kerja bersama-sama, tidur bersama-sama tetapi tidak melakukan hubungan seks suami/ istri karna memang tidak tau. Kurang lebih 2 (dua) tahun kemudian orang Tuanya tanya kepada Mereka berdua, mengapa istrimu tidak hamil?
Kedua mempelai tersebut menjawab, kami juga sedan menantikang ibu mengandung serta melahirkan, orang tua mengerti bahwa mereka berdua meman sama sekali tidak mengerti tentang seks. Lalu kedua orang tuanya menasehati kepada mereka, bapa menasehatkan anak laki- laki nya dan ibu menasehatkan ibu menantu permpuanya.barulah setelah 6 (Enam) bulan anak nya menantunya hamil dan melahirkan seorang anak leki-laki pertama. Ada hal yang sukup aneh mengenai pengetahuan semacam seks di antara para mudah/mudi waktu itu,yaitu walaupun mereka suda berumur lebih dari 20 Tahun tapi masih belom mengerti masala ceksi. Sebelom tahun 1950 suku moni hidup ke aslian adat.
ANAK LAKI-LAKI SAAT MEMASUKI UMUR 4 TAHUN KE ATAS
Honai laki-laki yang di (Nduni) semua laki-laki yang Harus berkumpul serta bermasyawarah, tukar menukar pendapat dan pempicarakan tentan semua masala se antro ke hidupan suku moni yang telah di hadapi.
Anak laki- laki pada usia 4 Tahun telah berpisah dari ibu nya, bersama- sama dengan bapa nya tidur di (Jogabugate) agar membiasakan dari pempelajari serta mengikuti apa saja yang di lakukan oleh bapa nya, dan menjadi tahir dalam semua tugas dan tanggun jawab sebagai se orang laki- laki atau kepala rumah tangga.
ANAK PERMPUAN
Bigitu pulah apa yang di lakukan oleh kaum permpuan, sejak mereka di lahirkan sampai pada usia kawin mereka tingal bersama mama nya sambil membelajari apa saja yang di lakukan oleh ibunya agar kemudian hari dapat bertanggun jawab sebagai Ibuh rumah tangga.
AKTIFITAS KELUARGA SE HARIAN
Pada pukur 4 pagi, (totowi) menandakan sudah hambir sihan, bapa dan mama memasak untuk membersiapkan makan pagi dan sihang. Pukul 06 pagi 06 sore, orang Tua pulang dari kebung membawa makanan untuk manusia dan babi. Semua waktu di limpahkan untuk bekerja di Kebun supaya selalu ada persiapan makanan. Orang tua belum pernah membuang Buang waktu yang merugikan aktiftas dalam kerajaannya. Seorang kepala keluarga memilihara Babi puluhan okor, tidak bisa sanggup memberi makan paginya di beri makan dan akan di lepaskan di dalam bebas. Babi itu akan mencari makan akan sejauh 10 meter, tetapi sore akan Pulang kerumah Tuanya. Semua waktu akan pergunanakan untuk bekerja.jarang sekali untuk beristrahat, mungkin sekali dalam setahun ketemannya untuk beristrahan, beberapa hari dan kembali ke rumah nya mengingat banyak pekerjaan atau Tugas yang Harus di kerjakan.
AGAMA KEPERCAYAAN DAN KONSEKUENSI DARI PELANGGARAN
Suku moni dari tete/ nene moyang mengakui bahwa segala sesuatu nya ini di ciptakan oleh (AIGASINOWI) yang berkata di atas langit mengawasi ciptaan di bumi. Di Tahun 1940 kami anak anak di larang oleh orang Tua Agar tidak boleh mencari Hasil kebun orang laun.
Jika pemiliki kebun datang meluhat hasil kebun yang di curi maka ia akan berteriak ui ( mige aindoka nuadutiadeno)artinya siapa yang mencarinya, ada mama ada bapa Orang tersebut akan menjadi kurus, kena kaskodo (penyakit kulit) dan cepat mati. Hal tersebut benar-benar terjadi oleh karna itu,orang sangat takut
Untuk mencari barang orang lain, hal tersebut menandakan bahwa suku moni hidup nya takut akan Tuhan atau Aigasonowi yang bertakta di Atas langit biru untuk mengawasi segala ciptaannya di bumi. Oleh sebab itu orang Tua selalu menyapkan makanan yang cukup untuk anak- anak makan pagi dan sihang. Seorang pria dan wanita yang sudah kawin berzinah tanpa ketahuan orang lain maka dalam waktu yang dekat ke dua-dua nya meningal dunia. Buktinya dapat di lihat pada ke laminnya akan membengkak besar, ini hubungan seks. Oleh sebab itu tidak perlu di tangisi karna kedua nya telah melangar Hukum Aigasonowi yang bertahkta di Atas langkit biru. Akan tetapi apa bilah seorang laki-laki sudah kawan berzinah, maka kedua- dua nya di tangkap kemudian kaki dan tangkannya di patahkan lalu di ikat di Gantungakan lalu semua orang yang ada di situ ui ondoma ke Arah utara, selatan barat dan timur, kalau semua Anak panah itu tersusun Hanya satu bagian hanya satu bagian saja dari Atas ke bahwah maka berzinaan benar dan tidak perlu di tangisi, karna telah melanggal Hukum Aigasowi, Allah.
Pembunuhan tsb di lakukan untuk membersihkan Dosa dalam masyarakat yang bersangkutan Agar supaya Aigasonowi tidak mengutuk masyarakat. Karna suku moni hidup nya Berpegang pada 10 Hukum Aigasonowi, maka umur hudup manusia sebelom Injil dan pemerintah masuk, ada yang hidup mencapai 100 Tahun lebih,
Contoh -nya Wome Duwitau, dan mbolenggu duwutau kampung dubasiga umur panjan sampai hari ini masi hidup." Sampai Penulis buku ini, saya pangir mereka dua adalah tete Atau mbao umur-nya mencapai 100 selatus Tahun.
1. Penulis Buku ini lahir + Tahun 21 juni /2022 Anak ke dua, dari 6 persaudaraan
2. Bapa saya lahir Tahun 2001
3 . Tete lahir tahun 1788.
4. Paman tete lahir Tahun 1399,
Karna suku moni dari dulu hidup nya takut akan Aigasonowi Allah, maka mbolemogame katakan bahwa dosa manusia itu membuat kita umur pentek, tete saya katakan bigitu.
Selalu berkata kepada masyarakat bahwa dosa manusia sudah bertambah membuat Aigasonowi marah dan Akan menghancurkan langit dan Bumi serta segala isinya akan menghancurkan menjadi abuh. Hal ini sekarang terbukti bahwa suku moni tidak tau berkebun dan berternak hanya tunggu saja di berikan dari orang lain ( menalu ), malas tidak tau bekerja untuk mencari nafka guna memenuhi kebu Tuhan Hidup sehari-hari.
Waktu ada kelaparan serta penakit menimpa masyarakat maka satu lokasi di tentukan dan di lingkari dengan Rotan lalu semua warga kambung masuk ke dalam lingkaran itu kemudian dua orang memegang babi yang hidup dan akan di panah oleh dukun. Itu mengarahkan panaahnya ke langit dan menyuarakan Aigasdonowi ee baru kasih panakan dia,kemudian akan Di Arahkan ke tanah serta menyuarakan Nabi itu Agasonowi susu dewe nganedewe moni mene kah Tuhan tolong Suku moni juga menjadi bintan di langit.
1.2. DALAM KE HIDUPAN EKONOMI
Dalam bidang Ekonomi ini Ada beberapa bidang kelebian yang di Miliki oleh suku moni, di antaranya, mereka memegari lakasi kebun untuk mencegah hama seperti Babi dan tikus yang sering merusak tanaman mereka. Kehidupan petani pada masa itu permasing- masing keluarga mempunyai 1- 20 kebun.
Dalam suatu kampung terdapat dimikumbawa".Yang di maksudkan disini adalah tempat perkumpulnya kaum lelaki untuk membicarakan berbagai macam persoalan dalam hidup mereka. Adapun persoalan yang di Hadapi mereka seperti percocok tanam. Orang- orang yang dulu kuat bekerja bukan seperti yang kita temukan saat kini. Mereka membuat kebun mereka hingga ratusan Hekter dan memagari kebun tersebut dengan kayu besi kemudian membagi bagikan petak untuk masing- masing keluarga yang berada dalam satu kampung. Bibit yang di tanam di sesuaikan dengan keadaan tanah seperti petatas, keladi, pisang, dan ubih jadar tebu gedi, Buah mera dan lain- lain yang dapat di tanam.
Ada juga kebun di pekarangan rumah mereka yang itu kebung untuk persiapan jika di waktu hujan mereka tidak perlu pergi jauh ke kebun lain tapi dapat di ambil di pekarangan Rumah mereka. Tanah yang terlalu subur itu membuat tumbuhan yang di tanami di pengir rumah menetupi Rumah hingga tidak dapat di lihat dari Jahu.
PESTA KAMPUNG KECIL
DIMIKUMBAWA
Perna kampung dubasiaga, kepala suku Ruben Duwitau dan kelurga memilihara puluhan ekor babi, sehinga tidak mambu makan sendiri. Marga duwutau malaksanakan pesta wamaia bersama dengan masyarakat Dubasiga hilagupa mbiandoga Homeo gabun, untuk memberi dagi babi. Mereka dapat untung yang paling banyak dari penjualan dagin babi.
GAGASAN TENTANG DI LEMUKAKAN MARGA DUWITAU
pesta wamaia pertama kali di adakan di kampung dubasiga pesta yang kedua kali di Adakan kambun hulagupa
Pesta ke tiga kali di adakan di kampung Obae,
Pesta Wamaia menjadi bagian dari kebudayaan suku moni kabupaten intan jaya.
Suku moni beking nduni Rumah laki- laki, biasa laki- laki berkumbul serta pembicarakan berbagai macam persoalan, sala satu nya tentang pesta Wamai. Jika jumlah babi mereka telah mencapai 400- 500 Ekor, maka pesta wamaia itu akan di serenggarakan. Untuk menjaga keamanan dalam pesta tersebut pertama membangung rumah Honai sambil melihat kontruksi rumah honai ini mereka bangun, setelah di banggun rumah Honai laki- laki hubungannya di ikat dengan kayu yang licin, kalau dia jatu berarti.yowo di tiadakan kalau tidak berarti nduni itu tidak di adakan ini kebudayaan suku moni.
DALAM BIDAN POLITIK
Budaya hidup suku moni tidak perna mengenal menyarah dalam perang. Biasanya kata yang di Ucapkan oleh orang tua dalam medan perang adalah maju terus jangan pantang mundur" kalimat ini memberanikan mereka yang maju kedepan dalam pertemburan melawan musuh.
Anak- anak laki- laki suku moni di tuntut harus mengikuti sejak ayahnya, sehingga se waktu kecil orang tua meratih anak - anak berperang hal ini di lakukan agar kerak ia menjadi laki- laki yang tidak mudah di kalahkan piak lawan. Ia harus kuat secara mental fisik. Proses.ini di lakukan dengan cara:
- dari umur 5- 10 Tahun,anak lelaki memakai "buti rumbut yang di pakai untuk belajar perang melembarkan
- dari umur 16 - 21 tahun, ia harus sudah memakai pake jubi: igapoga
- dari umur 20- 24 tahun, ia harus sudah memKai idati (lidi) yang ujungnya di tajamkan).
- .umur 25 tahun ke atas sudah siap dan bisa perperang.
Perang terjadi karna masalah:
Tanah, babi dan permbuan.
Bila peca perang semua famili famili datang membantu untuk berperang. Suku moni memi liki Etika perang tersendiri. Mereka sangat memutuhi aturan- aturan perang. Dalam kebiasaan perperang. Suku moni permpuan tidak di jadikan musuh atau lawan untuk di panah. Permpuang pertugas membantu laki- laki yaitu permpuan mengumpulkan anak panah dan menyerakan kepada laki laki.
Angka kematia kedu belah pihak harus sama barulah perang akan berakhur, lalu ke dua bela pihak mengadakan pesta perdamaian dan salun jabat tangan.
1.4. MENEGAKAN HUKUM DAN KEHADILAN
Setelah sersai pesta perdamaian maka tidak ada dendaman lagi bahakan persahabatan pulih kembali karna segala sesuatu nya telah berkubur atas kesepatan perjanjian berdamaian ke dua belah pihak, hidup persahabat kembali seperti belom pernah terjadi perang.
Bila ada pembunuan yang terjadi, antara Ugipa dan kundau, Permulaan masalanya waktu jaman belanda menjalan kan bersama dengan Fam Ugipa satu, bersama dengan tentara jepan, tujuannya untuk mau oporasikan, babi, Ayam, istri orang, Datang ke Desa di mipigu Sagatoe, ugipa ini Ajakan dengan tentara itu, Dan ketemu dengan dua kepala suku, kepala suku Ruben duwitau dan kepala suku Ogomani Kundau, Tentara mereka bertanya ke dua kepala suku di atas itu kami datang ini harus kedua kepala suku bantu kami Babi 20 Ekor kalau tidak berarti kamu dua mati hari ini juga, baru ke dua bapa kaket kenapa masala apa kita dengan kamu itu tidak ada masala,
PENEGAKAN HUKUM DAN KEHADILAN
setelah sersai pesta perdamaian maka tidak ada dendaman lagi bahakan persahabatan puli kembali karna segala sesuatu nya telah terkubur atas kesepakatan perjanjian perdamaian dari ke dua belah pihak, hudup persahabatan kembali seperti belom pernah terjadi perang.
Pada tahun 1847- 1847 pepera terjadi antara marga piak kepala suku wasumogame Tipagau,gabun paam mbogau mayani piak kepala suku Hulagundogani wamuni bergabun beberapa paam yaitu wamuni duwitau kundau igapa tayapa Nagapa, ini yang bergabun, banyak orang akan korban piak kepela suku wasu mogame Tipagau
orang duka - duka, saat itu tentara Jepan juga masuk di Daelah (Dimjo) dimipigu joabu mereka akan mulai pepera Gala- Gala UGAPUGADU TIPAGAU, permbuan ini kasih kawin orang wamuni tetapi mereka tidak membayar masikawin orang Tipagau maka kaka nya langsun dapat bunu Suami nya, Mulai saat itu baru pepera antara marga lawan marga, dan banyak orang korbang,di bahwa ini nama korban saat perang itu,
1. Jamba dota me tipagau
2. Miganimala Migau
3. Bisigabumala wandagau
Dan 30 orang duka- duka
Ini piak Kepala suku wasumogame Tipagau.
Piak Hulagundogani Wamuni
1. Mbaibombuga kundau
2. Wagatadi bega wamuni
3. Ndunime wamuni etembagimegame igapa, dua piak ini yang akan pepera.
Dan sersaikan masala ini kepela suku soagemala songonau dan kokayibuga muyapa dua kepala suku ini yang menyersaikan masala, waktu itu provinsi Holandia kabupaten paniai.
BAB II
MASUK NYA INJIL DAN PEMERINTAH BELANDA TAHUN 1941-1943
II. 1. DALAM KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA DAN AGAMA
Tahun 1949- 1950 tuan BERNAT datan ke jumamaepa obae hari ini di sebut kambun Wandai, mereka akan buka pos PI dan mereka akan menasehtikan jemaat Obae dubasiga Hulagupa, jangan mencuri jangan membunu jangan mengucapkan saksi dusta, 10 Hukum itu Ajar mereka supaya mereka bertobat dan sadal diri kepada Tuhan, dan saat itu banyak orang yang akan Bertobat Dan pada waktu itu sudah terima injil. " injil pertama terima marga Duwitau kundau wamuni, pada Waktu itu," Dan dalam tahun itu juga NONA DEONA akan menasehati mereka 10 hukum diatas tadi beberapa paam yang ada di Gagemba Jubai maya dan sanepa dan Rombongan Kepala suku wasumogame dengan keluarga yang akan menerima Injil pertama dan membawa agen perubahan dan Implemendasikan 4 Injil berganda itu selamatkan sampai hari ini sudah dapat 4 Gereja induk 2 dua Gereja katolik jumlah 5 Gereja Sampai hari ini bertumbu berakar sampai Tuhan datang,