PSIKOLOGI JIWA KEPEMIMPINAN

PSIKOLOGI JIWA PEMIMPIN

Artikel... Sisa Jakrianus wamuni Badan Eksekutif Mahasiswa 

 Hikmat dan Pengetahuan. (Megoma Kuba) Artinya penguasaan diri, wigamba (wagamba) Artinya; tau tempat tingal hikmat dan pengetahuan.( Koma mbego) Artinya saya ini besar  melebi dari orang laing, Manusia punya  Akar pengetauan, harus tau, Orang watak, keras Sang Berjiwa  kepemimpinannya punya cara- cara atau kelebiannya harus kita ketahui bahwa di dalam suatu Organisasi  terdapat fungsi menagement yaitu, planing, organg, organizition, Actuating, Cantralling. Apa bila salah satu unsur tersebut tidak dapat Berjalan Dengan Baik, Maka Akan menimbulkan ketimpangan- ketimpangan dalam sebua Aktivtasnya sehingga Akan mempengaruhi Mencapai Tujuan Organisasi. Untuk melaksanakan fungsi management tersebut maka di Perdukan Tersebut maka di Perlukan seorang pemimpin Yang Baik. Seorang pemimpin Adalah seorang yang mempunyai wewenang untuk memerintah
 orang lain, yang di dalam Pekerjaan- nya untuk mencapai Tujuan Organisasi memerlukan bantuan orang lain. Sebagai seorang pemimpin ia membunyai peranan Yang Aktif dan senantiasa ikut campur Tangan dalam segala masalah yang berkenan dengan Kebutuhan Aggota kelompoknya. Pemimpin Ikut merasakan kebutuhan- kebutuhan itu dan dapat pembantu para anggotanya dalam kegiatan- kegiatan yang di lakukan.  Pengalaman wamuni Badan Eksekutif Magasiswa,Tahun 2019 - 2024,   selaku Mejabat Badan Eksekutif  Mahasiswa   Adminstrasi Kemahasiswaan, untuk susun, Kabinet Kerja  selama  (2) Priode kerja dengan Jujul takut kepada Tuhan, Berdiri  di Tegu atas  kebenaran  untuk kerja Demi Semua orang".

Salah satunya tantangan yang cukup berat yang sering harus di  hadapi oleh pemimpin adalah Administrasi atau kabinet Kerja.  Pemimpin adalah bagimana ia dapat menggerahkan kemampuannya yang terbaik untuk kepentingan kelompok Atau organisasinya. Seringkali kita mejumpai adanya pemimpin yang menggunakan  kekuasaannya secara mutlak dengan memerintahkan para bawahannya tanpa% memberhatikan keadaan yang ada pada bawahannya. Hal ini Jelas akan Menimbulkan suatu hubungan yang tidak hormonis dalam organisasi maka harus usah mencari akar masala.

KEMAMPUAN BELAJAR EKSEKUTIF.

Badan Eksekutif Mahasiswa
Stt wpj Jakrianus wamuni
Organ itu tubu manusia, sasi itu pemikiran Allah dan  Organisasih Atau purusahaan bukan Hanya terdiri dari satu orang, Namun tidak jarang dalam seluruh gerak oprasional atau mengelolaanya hanya satu oranglah yang mendominasi. Gaya pengelolaan seperti inilah yang sering di sebut" one man show manegement",  yakini  manajemen yang di lakukan hanya oleh satu orang. Dan biasanya adalah pimpinan puncak gaya manajemen oleh satu orang ini hanya dalam batas- batas tertentu  bisa efektif, tetapi pada umum nya dalam Jangka panjang justru sangat merugikan. Hal ini di sebabkan Karena pada Dasarnya satu organisasi atau perubahan Adalah satu bentukan organisasi dari berbagai unsur atau sub Sistem yang saling berpengaruh, mesin dan fasilitas, metode kerja, dan sebagai nya.
Namun yang  sangat menentukan adalah hubungan antara manajemen dan karayawan, baik itu pada Tingkatan Eksekutif puncak, manajer, maupun suvervisor dengan para karyawan. Karyawan Efektif tidak- nya Hubungan Inilah yang akan banyak menentukan apakah oraganisasi atau perusahan dapat mecapai  sasaran- sasarannya, bahakan di tinjau dari Hubungan dengan Para karyawan tersebut Akan membengaruhi hasil-  hasil yang mereka capai sebagai pemimpin.
 Dalam kenyataan, hubungan Antara Eksekutf dengan para karyawan itu berlapis- lapis sifatnya.
 Di Antara tingkatan Eksekutif atau manajer umum nya dengan para karywan itu terdapat para  manajer  dan suvervisor yang merupakakan atasan -  atasan  pula.  Lapisan- lapisan selama bersih dari  ranjau-  Ranjau penghambat yang membuat informasi dan komunikasi Sistem penugasan dan pelaporan, delegasi dan kontrol dan sebagai nya tidak  dapat berjalan Efektif. Perintah dan penugasan dari Atasan dengan bahwahan ini merupakan salah satu hambatan utama dalam proses Utama dalam proses belajar organisasi. Proses belajar organisasi tersebut dengan demikian berlangsung baik dari piak Eksekutif  Maupun Karyawan.  Kemauan belajar dalam organisasi itu juga harus timbul dari dua belah pihak bila organisasi secara keseluruhan di  harapkan berfungsi Optimal. Namun dapat jadi karna jadul hubungan antara Eksekutif dan bawahan tersebut, maka Apa yang di lakukan dan pelajari oleh para Eksekutif tidak Sampai di ketahui dan di Ikuti oleh para karyawan.  salah satu sebab mengapa kemampuan belajar yang ada pada Eksekutif belum dapat menjadikan organisasi atau perusahaan itu secara keseluruhan dapat belajar pula.
Ketidak mampuan Eksekutif untuk mengajak seluruh organisasi melakukan proses belajar juga di sebab kan oleh adanya hambatan komunikasi, Atu karna gaya kepemimpinan di kembangkan oleh Eksekutif. Tidaknya sarana - sarana berkomunikasi seperti forom- forom rapat pertemuan dalam perstiwa atau events penting buletin intern,  bersama, ataupun  pertemuan  pembinaan dan konsultasi dapat menghambat proses belajar bersama dalam organisasi.
 Cita- cita organisasi tidak dapat dengan baik di tanam kan dengan cepat dan Efektif kepada seluruh  organisasi perusahan tersebut. Dan apa yang ingin di Ubah atau di Perbaiki oleh para Eksekutif tersebut juga tidak dapat di komunikasikan dengan baik.
 Hambatan komunikasi ini juga berakibat serius bagi Oprasi perusahan. Komtmen dan Kerja sama yang di harapakan oleh para Eksekutif untuk memotifasi bawahan perubahan dan karyawan mereka agar mencapai produktivtas kerja yang di harapkan.
 Kemambuan untuk belajar, dan dengan demikian dapat melakukan perubahan- perubahan yang di butuhkan, merupakan suatu hal yang sangat penting bagi Suatu organisasi ataupun perusahan. Kemampuan pulalah yang menjadikan Satu organisasi ataupun perusahan. Kemampuan mengadakan perbaikan- perbaikan atas penyelewengan atau  penyimpangan yang terjadi. Dengan kata lain kemampua untuk belajar secara terus menerus merupakan modal utama  bagi Satu organisasi ataupun Perusahan untuk mencapai kemajuan Anda dan saya : 
Unduk tumbu dan terus berkembang, atau mencari laba usaha yang di harapkan. Sayangnya tak semua organisasi  punya kemampuan ini.

KEMAMPUAN KOORDINASI.
 Kemampuan para pemimpin dalam menggunakan sumber- sumber secara maksimal dan menciptakan sistem kerja Optimal, akan menendukan Tinggi rendah nya aktifitas keryawan. Peranan pimpinan sangat startegis dalam peningkatan produktifitas, yaitu dengan mengkombinasikan dan mendayagunakan semua sarana produksi, menerapkan fungsi manajemen, menciptakan sistem kereja dan membagian kerja menempatkan orang yang tepat, pada Pekerjaan yang  tepat, serta menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Usaha untuk mencapai sasaran yang sudah di tetapkan, seringkali menghadapi berbagai macam kesulitan. Segala penghalang harus di atas dan kemajuan yang telah di capai harus di pertahankan. Untuk itu para pegawai harus dirangsang Agar melaksanakan pekerjaan mereka sebaik mungkin.  Karna merekalah, yang bilah di tinjau dari segi organisasi merupakan para karyawan yang bertugas untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan operasional. Sedangkan kelompok lain yang Tugas nya bukanlah melaksanakan kegiatan operasional, melainkan melakukan kegiatan- kegiatan menunjang, adalah kelompok  pemimpin.  Merekalah yang bertugas agar organisasi berjalan dengan lancar. Dan yang tak kalah  pentingnya adalah agar dapat tercipta mekanisme kerja sama  yang hormonis.
Terdapat mengelompokan karyawan dalam organisasi bukanlah berarti untuk menojolkan peranan kelompok yang satu dan yang mengecilkan arti kelompok. Yang lain,  melainkan agar tercipta pembagian Tugas yang membermudah bercapayan Tujuan organisasi. 
Untuk itu perdu  di jaga hubungan Antara pemimpin dan Karyawan,  yang mana sangat Berpengaruh terhadap kegiatan- kegiatan yang di lakukan Sehari.  Bagimana pandangan pemimpin Terhadap karyawan sejauhmana karyawan di ikut di Sertakan dalam penentuan  kebijaksanaan, sejauh mana hak- hak  Karyawan di perhatikan, merupakan faktor yang dapat merangsang karyawan.
 Dalam keadaan spesialisasi, masin- masin pemimpin melakukan pentingnya pekerjaannya dan meremehkan pekerjaan top pimpinan lainnya. Hal tersebut merupakan.merupakan suatu konsekuensi yang logis. Dalam keadaan  seperti tersebut di atas ke hendaki adanya koordinasi, agar dengan demikian dapat disinkronisasi pekerjaan setiap kelompok.  Koordinasi Adalah pengaturan tata hubungan dari usaha bersama untuk memberoleh kesatuan tindakan dalam usaha mencapaian Tujuan bersama Pula.  Dengan perkataan lain koordinasi  merupakan suatu proses yang mengatur agar pembagian kerja bagi berbagai individu atau kelompok dapat  tersusun  menjadi satu  pebulatan yang terintegrasi dengan cara yang seefisien mungkin. Langka - langka yang di lakukan menjamen bahwa satu rencana dan tindakan telah di koordinasi, adalah sebagai berikut :
A.   Melakukan Rapat,  sebagai langka untuk  mengadakan integrasi pokok- pokok Hasil pekerjaan setiap Badan Eksekutif Mahasiswa
B.  Mengumpulkan laporan laporan atas perlaksanaan kebijaksanaan pimpinan yang telah di gariskan.
C.  Melakukan kujungan untuk melihat secara langsung serta untuk memberikan secara langsung petunjuk - petunjuk sesuai dengan pedoman yang telah di gariskan.
D.  Memilihara  hubungan dalam berbagai bentuk demi meningkatkan keserasian kerja.
 Adanya koordinasi di Angap sebagai fungsi yang tidak terpisah dari fungsi- fungsih manajemen lainnya seperti fungsi yang tidak terpisah dari fungsi- fungsi manajemen Tersebut.  Di sini Terlihat bahwa koordinasi  berfungsi untuk membantu para Top pimpinan dalam proses pengambilan keputisan,  agar ia dapat menghasilkan keputusan yang baik sehubungan dengan Tugas - tuganya.

PERAN - PERAN PEMIMPIN.

Tanpa pengicilkan Arti dari pemimpin, pemimpin yang telah di tentukan, kebanyakan faktor yang menetapkan seseorang menjadi pemimpin, meliputi masalah:  kepribadian, kecakapan, dari yang bersangkutan dalam membangkitkan inspirasi para pengikut serta faktor- faktor yang lain yang di tampilkan oleh seseorang. Atas dasar faktor- faktor tersebut, orang- orang dengan rela dan mengakui pemimpinnya.
Seperti tertulis di Atas, dalam hal yang menangkut kepribadian, maka sikap serta sikap pandangan terhadap diri sendiri, dan sekali gus pula  mencerminan sikap terhadap diri sendiri, dapat menendukan ke dudukan seseorang dalam kelompok nya.


Salaku Jakrinus wamuni Mejabat Badan Eksekutif Mahasiswa Stt waltr Post jayapura papua,   duduk  di kantor senat untuk menyusung kabinet Kerja, Selalu saya aktif Dalam Tugas dan tangun jawab saya, Bagian Administrasi SEMA DAN SENAT,   Kesesuaian kedudukan apakah  sebagai pemimpin atau pengikuti, dapat tercermin dari sikap dan pandangan terhadap diri,  Nampak apa yang di katakan Nopoleon, bahwa apa bila orang tidak dapat pemimpin dari sendiri , maka tidak dapat pula ia pemimpin orang lain,"
Dalam kedudukannya sebagai pemimpin di dalam kelompok sosial atau organisasi,  seorang pemimpin  akan di tuntut oleh beberapa hal, yang meliputi kumpulan perang yang kompleks,  dan demikian pula fungsi nya.
 Dalam keluasan fungsi dan perang, seorang pemimpin dapat mendelegasikan wewenang dan tanggun jawab  kepala para pembantunya sesuai dengan kedudukan yang ada berlaku.
 Tentunya dalam penghadapi dan mengatasi  suatu masalah, Guna mendapatkan penyersaian dan pencapaian tujuan secara baik, perencanaan  sangatlah di perlukan. Pandangan Serta pertimbangan terhadap masala yang di hadapi secara menyeluruh, dapat menentukan hadap masalah, akan mendesari perencanaan tersebut. Dengan mengunakan pengamatan dan wewenangnya,  pembedaan peran dengan rangka, dalam kaitannya dan mencapaian tujuan bersama pada waktu mendatang dapat di sebut.
 Sehubungan dengan rangkaian ke dudukan berjenjang yang sekali gus pula berada   di bawah kedudakannya, maka di perlukan kecakapan- kecakapan khusunya meliputi pengetahuan tentang Hubungan antara manusia, kecakapan untuk mengadakan komunikasi, serta kecakapan sosial dan kesakapan teknik lainya.
Melalu kecakapan dan kemampuannya ini,  kejelasan masalah dapat di ketahuinya   dengan sendirinya keterangan dalam pembuatan rencana serta pembagian tugas akan semakin jelas pula.
Pada dasar- nya adalah pemekirang yang positif seorang pemimpin haruslah mempunyai pemikiran yang positif, bahwa sesuatu harus dan akan di lakukan. Pemimpin adalah seorang yang Aktif dalam membuat Hal - hal yang terlaksana.
 Ia bertugas sebagai koordinator, demikian pula dengan fungsinya yaitu mengusahakan dan melaksanakan suatu kerja untuk mencapai Tujuan bersama.  Berarti secara langsung pemimpin mengarahkan, mendekati, dan mengusahakan menyersaian masala dengan tercapainya Tujuan Bersama.
 Kesemuanya ini tidak lain mendesarkan diri  pada sikap dan pandangan  seseorang terhadap diri sendiri. Apa kah seseorang yang mempunyai
Suatu pola ke pemikiran yang positif?  Keaktifan seseorang serta tindakannya dalam penghadapi suatu permasalaan, serta tindakannya dan  penyersaiannya,  sidikit banyak dapat menentukan pantas sebagai seorang pengikut.  Pada diri seorang pemimpin di harapkan suatu suatu kehidupan mental dan fisik,  kecakapan- kecakapan dalam memotivasi diri sendiri dan orang lain, pengetahuan tentang hubungan manusia di perlukan, dan kecakapan- kecakapan sosial,  dan kecakapan teknis lainya turut di perlukan pula.
Lebih dari fungsi angkota lain, pemimpin mempunya Tugas untuk pemimpin dan mengandalikan  hubungan Internal di dalam kelompok nya.   Karna pada dasar nya dalam Suatu kelompok manusia selalu mengadakan intraksi,  baik dengan benda mati maupun dengan orang-  orang yang terlibat dalam kelompok itu demi mencapai Tujuan Bersama, pemimpin mempunyai Tugas untuk menjadi mengamat dan mengendali kerencaran hubungan- hubungan yang Terjadi.  Melalui kerencaran dan kebaikan Berhubungan antara unsur,  pecapaian Tujuan bersama  dapat terlaksana dengan Lebih baik lagi.
 Dalam masala demikian,  pengetauan hubungan Antar manusia,  kecakapan untuk mengadakan komunikasi dan mendidik, kecakapan sosial,  serta kemambuan teknis yang meliputi penganalisaan situasi menjadi tuntutan bagi dirinya selaku pemimpin, pengaru keadaan sekitar tatap tidak dapat di lepaskan sama sekali,  baik pangaruh diri luar kelompok atau organisasi nya. Atas pengaruh- pengaruh dari luar kelompok  atau organisasi nya. Atas pengaruh- pengaruh yang ada,  maka dalam pembuataan kebijakan akan terdapat tiga sumber penting..perta,  dari piak yang lebih berkuasa,  termasuk di dalam nya Aturan- aturan yang berada di luar kelompok nya akan tetapi tetap memberikan pengaruh terhadap kehidupan Kelompoknya.  Kedua bersumber dari piak   Bahwahan. Bagimana pun juga Bahan sebagai pengikut,  tetapi memegan peran yang tidak kecil dalam menentukan pencapaian Tujuan bersama.
 Sehinga penggaturan Guna kelancaran,  pencapaian Tujuan agar dapat terlaksana dengan baik terpengaruh pulah oleh  kedudukan pengikut.  Ketiga,  berasar dari bersumber dari dirinya sendiri selaku pempinan. Sebagai seorang pemimpin,  maka sekali waktu otonomi di pegang nya untuk menetapkan keputusan mengenai suatu kebijakan yang akan di Ambil.
Belajar  kepemimpinan itu mulai dari Dasar (LDK) Latian dasar kepempinan, harus  pokus dan kerjakan Dengan Hikmat."
Pada kesempatan kesempatan demikian,  kecakapan sosial pada umum nya sangat di perlukan,  di sampin kecakapan  lain yan meliputi kecakapan untuk mengadakan komunikasi dan mendidik,  serta kecakapan tiknis dalam menganalisa situasi secara menyeluruh dan tiknik memngambil keputusan. Melalui wewenang yang luas,  pemimpin membunyai Ruang Gerak yang luas pula.  Ketajaman pandangan pengikut terhadap pimpinannya bukan melupakan hal yang luar biasa. Sorotan dan penilaian terhadap diri pimpinan dapat terjadi.  Sejauh itu pulah kebaikan dan keburukan yang di lakukan pimpinan, menjadi perhatian para pengikut.  Terlepas dari baik dan buruk,  tentunya sikap,  tindakan cara dari seorang  pemimpin,  di harapkan dapat di jadikan contoh atau teladan untuk ditiru dan di Ikuti dan oleh para pengikut nya.  Tingkat penilaian yang di Hasilkan oleh para pengkikut,  dapat di mencerminkan akan kebaikan atau keburukan kelompok secara keseluruhan.  Atas dasar pandangan - pandangan ini pimpinan selaku tokoh  dengan  tingkat wewenan yang tinggi serta mendapatkan  penilaian dari pengikut melalui pencerminannya,  maka dapat di angap bahwa seorang pemimpin mencapai menempati kedudukan  sebagai lambang  dari kelompoknya.  Cap terhadap kelompok secara menyuluruh,  dapat timbul dan  terbentuk dari cap  terhadap kelompok secara menyuluruh,  dapat di timbul  dan terbentuk dari cap yang di terapkan terhadap pimpinannya secara tersentiri. Tuntutan terhadap pemimpin selaku penangun Jawab di Badan Eksekutif   keseluruhan,  serta  sorotan dan pandangan  yang terarah  kepadanya maka  kasalahan- kesalahan  yang di perbuat Anggota kelompok sesuai dengan Tingkatanya,  pada Akhirnya  merupakan tangung jawab pempinan.  Melalui pertanggung jawaban umum serta sorotan terhadap pimpinan,  berarti kesalaan angota dalam rangkaiannya  akan menjadi kesalaan pimpinan.  Dalam keadaan demikian,  turut memegan peran  dalam masala kedudukan seorang pemimpin. Kesediaan menerima kesalahan turut memegang  Peran  dalam masala ke dudukan seorang pemimpin. Kesediaab menerima kesalahan tidak akan seluruh berarti buruk. 
 Walaupun dalam ke dudukan pimpinan sebagai Ahlih,  kemungkinan  terjadi nya kesalahan tetap memppunyai peluang.  Mengkui  kesalahan tidak  berarti pula menurunkan derajat pimpinan.  Mengakui kesalahan yang benar- benar salah  dapat pula menaikkan  tingkat dan Derajat seorang pemimpin,  dari pad mencari cari alasan yang tidak masuk akal  hanya untuk menutupi kesalahan yang meman salah.  Kecakapan Kecapan yang di perlukan untuk menjadi seorang pemimpin,  tidak terlepas pula dari masalah keperibadian itu sendiri.  Suatu berngapan  Bahwa,  pada Dasar nya manusia di Bentuk dan terbentuk oleh pengalaman,  demikian pulah hal nya dengan  kepribadian seseorang.  Sehingga dalam hal ini,  masalah kepribadian pimpinan,  mempunyai kemungkinan pula untuk di bentuk dalam diri setiap orang,  demikian dengan kecapan- kecakapan yang di perlukan untuk menjadi pimimpin.  
Cara untuk mengadakan seorang pimpinan harus sopan 

(Megoma Kuba), artinya sudah kuasai  cara kepemimpinan, kepemimpinannya atau cara - caranya harus  seperti (wigamba wagamba), Artinya,  sudah tauh tempat tingal hikmat dan  Pengetahuan".
peran- peran seseorang pemimpin seperti tertulus di atas,  dapat di katakan sebagai suatu bagian kecil dari tuntutan- tuntutan yang timbul  terhadap dirinya.  Peran itupun menuntut pula berbagai masalah  yang menanyangkut kecakapan dan kemampuan,  serta kepribadian tertentu  yang kompleks sifat nya.
 Kembali kepada  yang di kemukakan napoleon: "  maka langkah  baik seandainya kita mencaba untuk memimpin:"  akan bertambah baiklah  bila ada kesediaan  serta usaha dari diri intuk  meningkatkan pimpinan terhadap  diri sendiri dan  orang lain secara bersama".
 Dengan melalui hal ini,  bila memimpin dari sudah  
 menjadi masalah,  maka kepemimpinan dan kewibawaan tidak akan menjadi persoalan pula,  maka kepemimpinan dan kewibawaan tidak akan menjadi persoalan pula,  karna keduanya akan berjalan seiring dan menyertainya. Sesuai dengan keluasan wewenan tanggung jawabnya, dalam keadaan tertentu pemimpin dapat menempati dan mengantikan perang dari kedudukan yang bersangkutan.   Keadaan tetap di maksudkan untuk memberole kerancaran dalam usaha mencapaian tujuan bersma.  Kemacetan yang terjadi,  baik karna ketidak adiran atau ke tidak mampuan mendapatka, tugas  tampahan sesuai dengan kedudukan Angota lain yang di gantikannya.  Pada keadaan yang demikian,  dapat terlihat peran seorang pemimpin ketua Eksekutif  sebagai Ahli dan teladan bagi Angota dan Mahasiawa.

KEPEMIMPIN DALAM MANAJEMEN ORGANISASI 
Kami telah di ketahui bahwa kepemimpinan (leadership)  merupakan Inti dari pada manajemen karna kepemimpinan Eksekuti Mahasiswa  merupakan  pengerak bagi sumber- sumber dari alat- alat manusia dan Alat- alat lainya dalam suatu organisasi.  Demikian pentingnya peranan kepemimpinan dalam usaha mencapai Tujuan suatu organisasi, sehingga dapat di katakan bahwa sukses atau ke gagalannya yang di alami sebagian besar di tentukan oleh kualitas kepemimpinan dan watak yang kuat  yang di miliki oleh orang- orang yang di serahi Tugas   pemimpin dalam Eksekutif organisasi itu.  Karna pada hakikatnya seorang Admistratur/  manajer adalah pula seorang pemimpin,  maka di maksud dengan seorang pemimpin, disini ialah seorang yang mempunyai  bahwahan.  Berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai Tujuan yang telah di tentukan tergantung pada cara- cara pemimpin yang di   terapkan oleh orang- orang atasan itu.  Sebaliknya Efktit tidaknya seorang pemimpin melaksanakan Tugas kepemimpinannya,  tidak terutama di tentukan oleh tingkat ketrampilan teknis  (technical skill) yang di miliki nya,  akan tetap lebih banyak di tentukan oleh kehaliannya menggerakkan orang lain untuk bekerja dengan baik dalam Kabinet  Kerja Mahasiswa nya (managerial skills).  Dalam hubungan ini perlu di tekankan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang tidak  melaksanakan sendiri tindakan- tindakan yang bersifat oprasional,  tetapi mengampil keputusan menentukan kebijak sanaan dan menggarakkan orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah di ambil sesuai dengan  kebijak sanaan yang telah di Gariskan. 

GAYA KEPEMIMPINAN



Ciri- ciri seorang pemimpin melakukan kegiatannya dalam membimbing,  mengarahkan,  mempengaruhi, menggarakan para pengikutnya dalam rangka mencapai Tujuan.
 Pada Umumnya gaya kepemimpinan dapat di bagi menjadi 3 jenis: 
1.) Kepemimpinan OTOKRATIK yaitu kepemimpinan yang berdasarkan atas kekuasaan mutlak segala keputusan berada di Suatu tangan.  Gaya kepemimpinan ini sering  membuat  pengikutnya tidak senan dan  sering frustrasi. 
2.)  Kepemimpinan  DEMOKRATIK.
 Yaitu kepemimpinan berdasarkan demokrasi, dalam Arti bukan dipilihnya si pimpinan itu  sesara demokrasi, dalam Arti bukan di pilihnya sipimpinan itu secara demokratik,  melahinkan cara yang di laksanankan sipimpinan  yang Demokratik.  Sipimpinan melaksanankan kegiatan sedemikian rupa sehinga setiap keputusan merupakan   hasil musyawarah.
3.)  Kepemimpinan BEBAS
 Bahwa seorang pimpinan sebagai menonton bersifat pasif.

PENDEKATAN KEPEMPINAN
Ada 3 pendekatan kepempinan, yaitu: 
1.)  Studi kepempinan, menurut teori sifat.teori ini bertitik tolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pimimpin di tentukan oleh situasi, perangai atau  ciri yang di miliki oleh seorang pemimpin. Sifat- sifat tadi dapat berupa sifat pisikologi maupun Psikologi.  Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil sangat di temtukan oleh kemampuan pribadi.
2.)  Studi kepempinan menurut teori perilaku. Teori ini bertitik   tolak bahwa  perilaku kepemimpinan sangat erat sekali dengan fungsi utama kepemimpinan yaitu menggarakkan orang lain untuk mencapai Tujuan.  Ada dua kecendurungan perilaku kepempinan iyaitu:
A.)  Perilaku yang cenderung bersifat konsiderasi. Pemimpin ini mempunyai sifat- sifat sebagai berikut: 
- Rumah tama
-  membela bawahan
-  pemikirkan kesejatraan tenaga kerja dan lain- lain.
B.)  Perilaku yang cenderung bersifat inisiasi.  Bahwa perilaku  kepemimpinan sangat beriorientasi dan mementingkan tercapainya tujuan organisasi.
Struktur inisiasi membunyai sifat- sifat sebagai berikut: 
-  selalu mengrik pada bawahan
- selalu memerintah
- selalu memberi Tahu
-  standar pekerjaan Keras
-  selalu mengawasi tenaga kerja. Korelasi konsiderasi dam struktur inisiasi.

Tinggi    S. rendah    S. tinggi
               k.tinggi        k.tinggi           
          K
          
Lendah: s.rendah s. tinggi

                 k. rendah  k. tinggi


Keterangan:
K: orelasi konsiderasi
S: struktur inisiasi
3.) Studi kepemimpinan kontingensi. 
 Teori ini mempunyai 2 hal yaitu perlu di Perhatikan: 
A.)  Faktor- faktor yang penting dalam suatu situasi.
B.)  Gaya kepemimpinan.
 Pemimpin yang baik  menurut  kepemimpinn kantingensi:
A.  Dapat mengubah gaya kepemimpinan sesuai dengan gaya kepemimpinan sesuai dengan situasi. 
B.)  Memberlakukan bahwahan sesuai dengan kebutuhan yang berbeda- beda.

MEMILI PEMIMPIN
dari daftal kewajiban yang harus di lakukan oleh seorang pimpinan,  nampaklah bahwa  seorang pemimpin haruslah paling sedikit mampu untuk memimpin para bahwahan untuk mencapai Tujuan perusahaan dan Harus juga mampu untuk menangani hubungan antara karyawan.  Dalam hal ini akan di bahwaa teori yang di dasarkan pada konsep adaptalitas.
Kebutuhan untuk seorang pemimpin yang mampu untuk memperkirakan situasi individual dan melengkapi kepempinan yang di butuhkan untuk setiap keadaan.
Dengan Hal tersebut di Atas akan mberoleh keuntungan yang di inginkan dari berbagai sufat dalam menjalankan kepempinan.  Berbagai sifat yang berguna bagi seorang pemimpin adalah sebagai berikut:
1.) Keinginan untuk menerima tanggung jawab.
 Apabilah seorang pemimpin menerima kebajiban untuk mencapai suatu tujuan,  berarti ia bersedia untuk bertanggung  jawab kepada pimpinannya terhadap apa yang di lakukan bahwahannya.disini ia harus mampu mengatasi organisasi baruh.  Hampir semua pimpinan merasa bekerjaannya sangat menutut waktu usaha dan pengetahuan agar bisa menjalankan dengan Efktif.  Mereka merasa bahwa pekerjaannya lebih banyak menghabiskan Energi dari pada  jabatan bukan pimpinan.
2.)  Kemampuan untuk bisa perceptive.  Perepsi menujukan kemampuan untuk mengamati atau menemukan kenyataan dari suatu lingkungan.  Setiap pemimpin haruslah mengenal Adminstrasih Kantor atau perusahaannya sehinga bisa bekerja untuk membantu menapai tujuan tersebut.  Disini memerdukan kemampuan untuk memehami bahwahannya sehinga iadapat mengetahui kekuatan- kekuatan mereka,  kelemahan- kelemahan mereka yang ada. Di samping itu juga harus  mempunyai persepsi, istrospektif (  memandang / menilai dirinya sendiri)  sehingga ia bisa  mengetahui kekuatan,  kelemahan dan tujuan yang layak baginya. 
3.)  Kemampuan Untuk bersikap obyektif.
Objektiftas adalah  secara rasional,  inmpersonal dan tidak baisa. Objektiftas merupakan perluasan dari kemampuan perceptive.  Apabila perceptive menembulkan kepekaan terhadap fakta,  kejadian dan kenyataan lain,  objektiftas mempantu pimpinanan untuk meminimkan faktor emosional dan pribadi yang mungkin mengaburkan realitasi. 
4.) Kemampuan menentukan prioritas.  Seorang pemimpin yang pandai adalah seseorang yang punya kemampuan untuk memilih atau menentukan mana yang penting dan mana yang  tidak.  Kemampuan ini di perlukan karna ada nya kenyataan sering masalah- masalah  yang harus di percahyakan bukanlah datang  persatu,  tetapi bersmaan dan berkaitan antara satu dengan lainnya:
5.) Kemampuan untuk berkomunikasi.  Kemampuan untuk memberikan dan menerima komunikasi merupakan ke harusan bagi seorang pimpinan.  Seorang pimpinan adalah   oranv bekerja dengan menggunakan orang lain karma itu memperian perinta,  menyampaikan informasi kepada orang lain mutlak perlu di Kuasai. Untuk memili Gaya kepemimpinan yang akan di Gunakan,  perlu di pertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya.  Ada 4 faktor mempengaruhi:
A.) Foktor dalam organisasi
B.)  Faktor pimpinan manajer.
C.)  Faktor bahawan.
D.) Faktor  situasi penugasan.
Kalau kita ingin memilih  faktor di antara gaya kepemimpinan otokrasi,  pertispasi dan bebas   maka keempat faktor di atas perlu di pertimbangan. Otokrasi cocok  di gunakan apa bila para bawahan tidak mengetahui tujuan dan  sasaran perusahaan.  Para pimpinan lebih ingin dominan dalam pengambilan keputusan,  dan hanya ada sidikit maaf  untuk  melakukan kesalahan. partispasi  cocok apabilah tujuan Perusahaan telah komunikasikan dengan baik dan telah di terima dengan baik pula oleh bawahan.

KESEMPULAN
Pempahasan kepempinan ini harus kita ketahui bahwa dalam suatu organisasi  yang memberikan kepada kita kepercahan harus kerja dengan   hati demi untuk semua orang.

Harus Bekerja dengan jujul patokan Aturan organisasi, dan takut kepada Tuhan  Yang Mahakuasa.
Saya percahya Artikel saya  judul: pisikologi kepemimpinan ini   harus belajar dengan hati supaya sikill nya ketrampilan dan indonasi nya bisa tampir.

Semoga  kita past bisa jadi pemimpin.

CARAN- CARAN

 terimaksi  bapa Dr. BENNY Giay .D.Th


Terimakasi Bapa Dr. Masmur  Aso D.Th



Terimaksi   Bapa Dr Noak Nawipa E.Dd.


Terimaksih  Bapa Dr.  Alberd Keya  M.Th.


Terimaksi
Bapa Ketua Dektor  Stt Walter Post jayapura  Ardi Aso M. Th.


Terimaksih Bapa  sekertaris Sinode Kingmi  papua, Domingus pigay M.Th. 



Terimakasih Mama kami Ramalis  Giayi S.pdk. bagian Adminstrasi  Kantor Stt wpj.


terimakasi Ibu Rosa pigay M.Th.  Sekertaris Prodi Pak, 


Semua Dewan Dosen yang selalu  mendolon  saya, dan Kami Mahasiswa, mempina kami,
 jadi orang yang terbaik di Atas Tanah papua yang tercintah. 

1. Ketua Dektor stt wpj, Ardi Aso M. Th
2. Ketua 1 Stt wpj,  Daud Awey M.Th. kedua Bapa, Doseng Stt wpj  yang Terbaik, Sang pemimpin yan Berjiwa malayani Berkaca pada kepempinan. 

 Saya menulis Artikel  ini, Bukan kehebatan saya  tidak,  tapi karnaYesus, dan Guru dosen , yang kedua dewan dosen Stt wpj Yang terhebat, sehinga Saya dapat  menulis ARTIKEL ini,semua dolongan potipasi Arahaan dengan Doa, sehinga saya dapat  belajar bagian kepemimpinan ini, dan tetap  kami Mahasiswa, akan jadi orang yang Takut Kepada Tuhan Di Tanah papua.

BIODATA PENULIS


1. Nama : Sisa Jakrianus wamuni
2. Jenis kelamin : laki- laki
3.  Tempat /tangal lahir : Hulagupa 24/ Juni/ 2001
4. Agama : kristen.protestan
5.  Asal Gereja : Kingmi di Tanah papua
6. Pekerjaan : Badan Eksekutif Mahasiawa
7.  Status : Belom Kawin

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tamatan SD Inpres mbugulo Distrik wandai Kabupaten intan jaya tahun   2014.  
2. Tamatan SMP  Negeri 2 Nabire, Distrik wonerjo kabupaten NabireTahun ; 2018
3. Tamatan SMK 2.  Jurusan Tiknik Informatika (Tkj).Distrik Sama Busa , kabupaten  Nabire , Tahun 2019.

DASAR, PENGALAMAN ORGANISASI GEREJA

1. Ketua Pemuda Gereja (Kingmi) Hulagupa  kelasis Suteng, kabupaten intan  jaya Tahun 2013 - 2014.
2.  Sekertaris pemuda Merangkap Guru sekolah minggu Gereja (Kingmi) bahtrah wadio , Distrik Wanggal Kabupaten NabireTahun 2015- 2018.

PENGALAMAN ORAGANISASI PENDIDIKAN

1. ketua OSES SMP N, 2 Nabire, Tahun 2014- 2016
2. Sekrtaris  OSES di SMK 2 Nabire  Tahun 2016- 219.
3. Ketua Anggatan Stt walter post   Jayapura papua, Tahun 2019 - 2022.
4. Badan Eksekutif Mahasiswa Stt wpj  2020 - 2022-  ".
5. Anggota peduli kemanusiaan Pegunungan tenga papua 2021- 2022-"
Diatas ini pengalaman organisasi dan Fto  saya.
6. Bentahara 1 (IPMT-PUTIIN) 
PAPUA
Ikatan pelajar Mahasiswa intan jaya puncak papua  dan mimika


 Di Di bahwa  ini  riwayat pendidikan,dan pengalaman organisasi dan foto saya supaya bapa ibu bisa tau. 
 👉Tempat kelahiran saya di Homeyo  lembah kemandoga, Hari ini  Kasih Namakan kabupaten  Intan jaya.
Suku saya Suku Moni Asli Di Lemba Kemandoga.


RIWAYAT KELUARGA

👉   Bapa Ruben wamuni , Mama  saya Oktopina Tayapa.
Bapa saya Istri ke 6, mama saya ke 5, saya Anak ke 2,saya Lahir di Dubasiga 24/ juni/2001, besar di Nabire.


👉 terhormat Bapanda yang tercinta Allberd Wamuni. 


👉Kknda kedua yang tercinta Jalina wamuni.
Selamat Membaca🙏🏼🤝


Postingan populer dari blog ini

DUKA MEREKA RASA KITA BERSAMA

KILAS BALIK 167 TAHUN SEJARA MASUKNYA INJIL DI TANAH PAPUA PULAU MANSINAM